16 Juni 2007

Menjadi Tukang Sampah Juga Hebat...

Pada peringatan Hari Lingkungan Hidup 5 Juni 2007 lalu, Surabaya layak berbangga hati. Selain menerima Piala Adipura sebagai penghargaan tertinggi di bidang kebersihan, salah satu warganya juga mendapat penghargaan Kalpataru sebagai pengabdi lingkungan. Penghargaan tertinggi di bidang lingkungan hidup ini diterima oleh H. Sudarno, ST langsung dari tangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Apa saja sih yang dilakukan sarjana teknik sipil-konstruksi yang bekerja pada Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya ini, sehingga berhak menerima penghargaan bergengsi itu?

Awalnya ia merasa prihatin melihat alat pengolah sampah (incinerator) milik Pemkot berada dalam kondisi rusak. Hal ini menyebabkan sampah di tempat pembuangan akhir (TPA) Keputih makin lama makin menggunung. Maka ia pun melakukan ujicoba membuat incinerator mini dari tong bekas, yang bisa digunakan di tingkat RT/RW masing-masing kampung. Tetapi karena diprotes tetangganya yang tidak tahan dengan bau sampah, kegiatan ini terpaksa dihentikan.

Sudarno kemudian membuat tong pengolah sampah organik, sehingga sampah yang berasal dari bahan organik seperti sayur-sayuran dan buah-buahan dapat disulap menjadi kompos dan pupuk organik. Tong sampah semacam ini sekarang sudah ada di tiap RT dan RW seluruh Surabaya.

Lalu sampah anorganik bagaimana? Tidak perlu dibuang sehingga tidak mencemari lingkungan. Sampah plastik, stirofoam, sekam, kertas, alumunium foil, abu sampah, pecahan kaca, dan sebagainya dicetaknya menjadi batu bata yang dinamakan “batem” (batu bata isinya macem-macem).

Kemudian Sudarno menciptakan “lumpur ajaib” (bukan lumpur Lapindo, lho) dengan bahan dasar semen. Lumpur ini mampu menetralisir berbagai limbah bahan beracun berbahaya (B3) seperti Hg, Pb, Zn, N02, NH3, dll., juga deterjen, minyak, dan dapat menyerap bau. Benar-benar ajaib kan?

Belum puas dengan hasil karyanya, Sudarno terus berinovasi. Kali ini ia berhasil membuat cairan penghilang bau yang ditimbulkan proses pembusukan sampah, bangkai, maupun kotoran binatang. Cairan dari tebu bakar ini jika disemprotkan ke bangkai binatang misalnya, maka bangkai tersebut akan tetap membusuk tanpa menimbulkan bau. Wow...!

Saat ini Sudarno sedang menyempurnakan alat terbarunya yang dapat memperkecil volume sampah anorganik hingga tinggal 1/100-nya.

Semua yang dilakukan Sudarno itu semakin kelihatan bermakna kalau kita tahu berapa banyak sampah yang dihasilkan warga Surabaya. Sebagai gambaran, pada tahun 2002 jumlah sampah yang dihasilkan warga kota rata-rata 8.000 m3/hari, atau sekitar 2.912.000 m3 (hampir tiga juta meter kubik!) setiap tahunnya. Sampah organik (44,81 %), kertas (17,64 %), plastik (16,46 %), logam (1,99 %), gelas (9,07 %), kain (3,29 %), lain-lain (7,74 %).

Tahun 2004 volumenya 264.000 m3/bulan atau 3.168.000 m3/tahun, tahun 2005 volumenya 3.132.000 m3, tahun 2006 berhasil diturunkan drastis menjadi 161.000 m3/bulan atau 1.932.000 m3/tahun.

Kesimpulannya.... ternyata untuk menjadi “orang hebat” kita tidak harus menjadi dokter, konglomerat, menteri ataupun presiden. Profesi “tukang sampah” pun bisa hebat, asal dilakukan dengan ketekunan dan kesungguhan untuk melakukan yang terbaik.

Think globally.
Act locally.
Take small steps.
Start now.

Yap.

referensi:
PIKNet edisi 7 Juni 2007 oleh ETA
PIKNet edisi 2 Juni 2007 oleh Agnes Swetta Pandia
PIKNet edisi 20 Mei 2003 oleh Abdul Rohim Tualeka
foto: Endang Irowati

7 komentar:

Anonim mengatakan...

wah hebat pak sudarno.
tanpaproyek-proyekan beliau ampu menyeimbangkan linkungan, bahkan bermanfaat.
sebagai wong asal jatim, saya ikut bangga :)

p4ndu_454kura mengatakan...

Saya juga ikut terinspirasi oleh Pak Sudarno. Salut.

Anonim mengatakan...

yak aku juga ingin jadi orang hebat... tapi gimana caranya menjaga ketekunan dan kesungguhan itu?

p4ndu_454kura mengatakan...

Nah, disitu letak masalahnya. Saya sendiri hingga saat ini masih belum tahu bagaimana caranya :)

Unknown mengatakan...

Meskipun bukan warga Surabaya, saya salut jg dengan kepedulian pak Sudarno ini. Apakah ada yg bisa memberi informasi di mana saya bisa menghubungi beliau untuk berkonsultasi masalah sampah ini? Matur nuwun...

Unknown mengatakan...

Salam sejahtera slalu
tanpa mengurangi rasa hormat saya
mhn kiranya saya diberikan alamat rumah Bp. Sudarno Botem.
Yang bergelut dengan barang2 bekas/sampah, saya ingin mengetahui-belajar untuk mengelola sampah / barang2 bekas.
hormat saya

tiyok

Anonim mengatakan...

Untuk informasi lebih lanjut hubungi no hp bapak Sudarno batem 08121736377